Welcome to CHILE!


AssalamuƔlaikum wr wb

Udah lama banget pengen posting sesuatu tapi karna alasan seribu alasan akhirnya gagal maning gagal maning son. šŸ˜…

Tulisan ini dimulai dua hari setelah nyampe di Chile tapi ya itu tadi, beribu alasan dan rasa malah bosan jengah menyerang akhirnya baru dilanjutkan di akhir bulan Maret ini. Chile, negara asal suami tercinta (next pengen bikin tulisan tentang cerita kita sampai menikah, semoga semangatku terus membara, haha) karna jujur saja, karantina ini cukup menyiksaku guys 😢

Nah, mari kita cerita tentang Chile dan kenapa aku bisa nyempil di negara ini. Sebelum lanjut ngebaca, baiknya siapin dulu secangkir teh dan cemilan biar bacanya makin asoy, eaa sok asik gue, hahaha. Ok, ready ya guys.

Sebagai pengantar aku mau cerita dulu tentang Chile, karna banyak banget orang Indonesia ketika aku sebut nama negara ini masih gak ngeuh ini negara apa, dimana, dan bahasanya kayak apa. Dan kalo boleh jujur, awalnya aku salah satunya, wkwkwk. Tapi kalau pecinta sepakbola, ketika disebut nama Arturo Vidal seketika bakal bilang ooh dan manggut-manggut. Republik
Chili (bahasa Spanyol : Republica de Chile), kadang-kadang dieja sebagai Chile, Cili, atau Cile, merupakan sebuah negara berdaulat di Benua Amerika, terletak di bagian tenggara Amerika Selatan dengan ibu kota dan pusat pemerintahan di Kota Santiago. begitu penjelasan dari Wikipedia. Chile punya 4 musim, yaitu musim panas (Desember-Februari), musim gugur (Maret-Mei), musim dingin (Juni-Agustus), dan musim semi (September-November).

Karna aku nyampe sini awal bulan Maret, maka aku merasakan transisi antara musim panas ke musim gugur. Cukup bersyukur karna aku punya kesempatan beradaptasi dari panas ke dingin, gak tiba-tiba dingin. Dan ini pun perjuangan menghadapi transisi ke musim gugur cukup luar biasa mengingat musim di Indonesia hanya musim panas dan musim hujan. Dan di transisi musim gugur ini suhunya bisa mencapai 13ą¼  Celcius  dan akan naik pelan-pelan hingga di atas jam 12 siang suhunya baru hangat sampai jam 10 malem, mulai dingin lagi, begitu setiap hari. Karna ini masa transisi memasuki musim gugur sudah bisa dipastikan suhu akan semakin dingin dan dingin.

Dan hal lain yang cukup bikin tercengang adalah saat musim panas ini, matahari bersinar lebih lama, yang otomatis membuat siang hari lebih lama dari biasanya. Yup, matahari terbit dari pukul 7 pagi lebih dan mulai terbenam pukul 8 malam alhasil waktu sholat beda dari saat di Indonesia guys. Subuh jam 6 lebih, Zuhur jam 2 siang lebih, Ashar sekitar jam 5 sore, dan magrib jam 8 malam lebih, dan baru bisa sholat Isya jam 10 malam. Karna memang jadwal matahari terbit dan terbenamnya beda selama musim panas. Gak kebayang kalo Ramadhan jatuh di musim panas, harus bersabar lebih untuk menanti waktu berbuka puasa, haha. Katanya nanti di musim semi, matahari akan bersinar lebih singkat. Dan menurut orang Indonesia yang kutemui disini, waktu puasa di bulan Ramadhan waktunya akan lebih singkat disini daripada di Indonesia, sekitar 9 jam, WOW.

Oya, bahasa nasional Chile adalah bahasa Spanyol karna dulunya negara ini juga termasuk negara jajahan Spanyol. Tapi ada perbedaan bahasa Spanyol antara di Chile dengan negara Spanyol juga Meksiko lho. Mungkin, mungkin ini ya, seperti bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu, atau bahasa Inggris di Amerika dengan di Inggris, begitulah kira-kira. Aku belum tau pasti dimana perbedaannya karna masih baru di sini dan baru belajar sedikit sekali kosakata bahasa Spanyol jadi belum faham letak perbedaannya. Mungkin suatu hari bisa kita bahas ya kalo aku udah menguasai bahasa Spanyol, semoga segera, doakan ya guys. Karna disini pake bahasa Spanyol, aku jadi merasa kayak ada di telenovela Marimar, Esmeralda, Amigos X Siempre, juga Esperansa (nah lho ketauan tuanya kalo begini, hahaha).

Segitu dulu ya penjelasan tentang negara ini, kalau masih penasaran boleh komen, email, atau browsing sendiri karna aku mau ngejelasin kenapa bisa sampe ke negara ujung dunia ini. Yup, kalo kamu gak percaya silahkan liat peta dunia, Chile ini posisinya bener-bener di ujung banget, ujung bawah dekat antartika!

Nah, kenapa aku bisa sampe di sini, itu karna beberapa alasan, diantaranya berkenalan dengan keluarga, kerabat dan teman-teman suami karna aku sama sekali belum pernah bertatap muka secara langsung dengan keluarga suami bahkan orangtuanya. Sebelumnya hanya sebatas kenalan dan komunikasi lewat media sosial via pesan singkat ataupun video call. Dan alasan yang tidak kalah penting bahkan terpenting adalah mendampingi suami menyelesaikan studinya disini. Ya, suami selama ini bekerja sambil menjalani studi. Dia telah menyelesaikan studi di bidang Sciense, namun setelah lulus, dia tertarik dengan engineering dan programming, jadi dia menempuh studi kembali di bidang Computer Sciense. hanya tinggal 2 semester lagi, tapi justru di saat-saat akhir begini, tantangannya semakin besar, disamping sebelumnya harus bekerja keras di 2 kantor, kali ini tantangan lain muncul yaitu pandemi covid-19 yang mulai menyerang negara ini awal Maret ini. Mohon doanya dari sahabat semuanya, semoga pandemi ini segera berlalu, dan semua rencana juga usaha kita selama ini bisa terealisasi dengan baik, amiin ya Allah.

Wah, ketika bersemangat ternyata draft tulisan ini bisa rampung hanya dalam waktu 2 jam saja hari ini. Sungguh dahsyat kekuatan semangat, semoga semangat ini terus membara dan harus terus diusahakan membara apapun situasi dan kondisinya. Berhubung waktu menunjukkan pukul 7.45 sore dan senja pun sudah mulai menunjukkan teduhnya, ku cukupkan dulu tulisan kali ini. Peluk online untuk sahabat semua. Tetap semangat dan kuatkan keyakinan dan harapan, semoga esok ada berita baik. Love šŸ’—

WassalamuƔlaikum wr, wb.


Comments

  1. Mbak share surat2 persiapan menikah dan legalisasi buku nikah dong please?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts